Langsung ke konten utama

Semangatnya

aku, bagian tim sosialisasi pengenalan kampus , ,
Institut Agama Islam Almuslim Aceh . .
kami turun hampir ke seluruh sekolah menengah atas/ madrasah aliyah di kabupaten bireuen . .

kemarin, 
arah kami ke sebuah sekolah yang jauh dari jalan raya , ,
ku dengar dari orang-orang, nama lain dari sekolah itu adalah "sekolah matahari terbit" . .
karena sekolah yang paling awal merasakan teriknya matahari pagi adalah sekolah itu . . ( katanya )

aku turun dari mobil tim, 
melihat alam sekolah dengan cahaya kontras . .
langkah ku gagah karena suasananya seakan memerah . .
ku luruskan dasiku, dan kami menuju ruang kepala sekolah untuk mohon izin untuk mensosialisasikan kampus kami . .

perbincangan singkat terjadi, bersama kepala sekolah "matahari terbit" . .
selebihnya kegiatan kami di izinkan untuk di jalankan,
dan kami mulai membagi tugas, untuk presentasi di tiga ruang yang berbeda . .

aku, bersama wakil rektor 1. .
masuk keruang IPS berkat anjuran salah satu guru penunjuk kelas , ,
katanya bapak guru " bapak dan adik masuk ke ruang IPS saja, karena mereka bandel "
tak ayal, ini adalah sebuah tantangan yang selalu ku sukai. .
berjumpa dengan karakter mereka yang luar biasa,
"luar biasa nakal ". . dalam bayanganku . .

aku tiba di depan pintu kelas itu , ,
melihat mereka yang memandang kami sinis . . 
apalagi siswa laki-laki . .
dosenku memberi salam dan suara "bel tantangan", , berbunyi . .

kami tersenyum menyapa , , mereka tetap sinis memandang . .
apalagi siswa laki-laki yang duduk paling depan di sebelah kanan, seakan mimiknya menggertak . .

dosenku, yang mirip orang arab memperkenalkan dirinya , ,
sedang aku membaca bahasa-bahasa inspirasi mereka yang tertempel di dinding . .
kata orang, suasana konkret disebuah ruangan menandakan karakter mereka . .
tulisannya agamis , , kental dengan religi , ,
dan aku mulai berpikir, bahwa itu hanyalah sebuah tulisan biasa tuntutan guru mereka . .
karena melihat mimik mereka yang keras, dan cenderung diam . .

waktu untuk mempresentasikan kampus, tiba . .
mimikku, ku bawa santai , , 
mindset" ku sudah siap untuk di cemooh dan diremehkan . .
karena melihat mereka hanya diam, seakan tegang , , 
tanpa bicara . .

kucoba pecahkan suasana keras mereka , ,
memulai dengan menanyakan, siapa yang membuat tulisan indah yang tertempel di dinding kelas mereka . 
jawab mereka " itu kami yang buat !!!" 
sontak, ku ambil kesimpulan,
mereka punya sisi religi yang harus disentuh . .

ku buat suasana mencair, sampil melemparkan lelucon . .
senyum mereka mulai tampak, dan siswa laki-laki di deretan paling depan sebelah kanan itu, mulai mengambil perhatian . .

motivasi kulontarkan , ,
dengan kata kunci " wa man yattaqillah, yaj'al lahu makhraja . . wa yarzuqhu min haitsu la yahtasib "
" barang siapa yang bertaqwa kepada ALLAH, niscaya Allah berikan jalan keluar, dan ALLAH berikan rizki dengan jalan yang tiada disangka-sangka"
kataku " lanjutkan pendidikan kalian ke jenjang yang lebih tinggi, salahkan persepsi mereka yang mengatakan bahwa pendidikan anak aceh jauh tertinggal . . kita adalah keturunan yang cerdas dan tinggi semangat juang, angkat dagumu dan katakan, 'kami bukan anak bodoh yang bermimpi kaya, tapi kami anak pintar meski kami pembajak sawah "
sontak pandangan mereka memusat, ,

lalu,
kutanyai mereka tentang cita-cita mereka, satu persatu . .
cita-cita tinggi mereka yang kudengar membuatku harus menghela nafas , , 
ada yang mengatakan " aku ingin jadi pengusaha kaya "
"aku ingin jadi dosen" , " aku ingin jadi politikus yang tidak korupsi " ,
cita-cita mereka ku ambangkan agar tidak jatuh , ,
seakan mereka berpikir, bahwa itu hanya khlayalan yang tidak mungkin digapai . .
suasana kelas mulai gaduh, 
gelak tawa mulai membaur, mungkin karena mendengar cita-cita rekan-rekannya yang belum pernah mereka dengarkan . .

di kegaduhan itu. .
aku menghampiri seorang siswa perempuan yang duduk paling depan .
dari tadi dia cuma diam, tangannya hanya mencoret kertas soal fisika yang telah sobek , , 
kulihat akumulasi angka dan rumus di kertas itu, ,
kepalanya menunduk, seakan tidak peduli . .

kutanyai , " adek ini namanya siapa ?"
dia hanya diam dan tidak menoleh sama sekali . .
ku hadapkan wajahku di depan wajahnya sambil tersenyum,
ia terkejut dan menyembunyikan kertas coretan miliknya , ,
wajahnya polos, seperti tanpa curahan, ,
jelbabnya juga lusuh,
seragamnya tak lagi putih, ia melihat ke arahku . .
dan aku bertanya . .

" cita-cita adek apa? "
dia mengatakan sebuah bahasa yang tidak aku mengerti . .
lalu kutanyakan sekali lagi, sambil merapatkan telingaku di hadapannya, 
mungkin aku kurang jelas saat mendengarnya "

"cita-citanya apa dek?" , tegasku sekali lagi . .
dia mengulang kembali jawabannya dengan bahasa yang sama . .
aku baru sadar, ia bisu . .
ingin menjawab, tapi tak kumengerti jawabannya . .
aku menaruh balpoinku di mejanya, 
ia mengerti maksudku dan mulai menuliskan cita-citanya"

aku memandang ke arah lain sejenak, tidak ingin melihat setiap huruf yang dituliskannya , ,
ku buat diriku terkejut, dengan hanya sekali membacanya . .
dia mengetuk jariku yang bersandar di mejanya, dan menyerahkan tulisannya . .

ini tulisan yang indah . .
"aku ingin menjadi ahli dokter, agar bisa mengobati orang sakit"
sontak aku mengerti dengan cita-citanya, semua yang dirasakannya . .
kupandang ia lama dan tersenyum, dan mataku memerah menahan rasa haru , ,

ku alihkan presentasiku kepada dosenku , ,
dan aku mengambil secarik kertas dan menuliskan sesuatu , ,
pertanyaan2 mewarnai season terakhir materi kami, ,
dan waktu yang diberikan pihak sekolah untuk kami sudah habis . .
dosenku menutup presentasi kami, dan kami berkemas untuk keluar ruangan , ,

aku melihat siswi itu, sambil membopong tasku yang berat. .
lalu, kuberikan sebuah kertas berisikan tulisanku . . kepada siswi itu . .

" kekuranganmu bukanlah kelemahan, temukan sisi indahmu dan gapai apapun yang ingin dicita-citakan. . berusahalah dengan niat yang jernih dan baik, insyaallah, ALLAH membuka jalan untuk cita-citamu . . "

langkahku tiba di pintu kelas, ,
ku toleh ke belakang, dan melihatnya memandang ke arahku , ,
dia tersenyum, dan aku mengangguk . .

ku hela nafas kembali, udara lebab halaman sekolah , ,
mengadu, betapa besar pelajaran hari ini . .
pintu mobil ku buka. .
dan mataku tetap fokus ke kelas itu , ,
sampai mobil tim pun berjalan, ,
dan kami pulang . . .


Komentar

  1. Isi nya sangat menyentuh dan penuh makna. Aku terharu mendengarnya :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis dan Bercerita

Pada dasarnya menulis adalah bercerita. Tidak jauh berbeda dengan berbicara. Hanya saja, diksi-diksi yang dikeluarkan itu tidak verbal. Tidak berkontak langsung dengan si pendengar. Karena itu ada kesemuan interaksi di dalam tulisan karena bercerita dengan cara menulis. Namun, karena menulis, suatu cerita jadi abadi. Selagi tulisan itu masih ada, masih bisa dibaca. Bercerita dengan menulis itu sebenarnya tidak buruk. ada orang-orang yang terbata-bata lidahnya ketika mengucap, lantas ia tutupi keterbataannya itu dengan menulis. Sehingga isi atau point yang ingin disampaikannya itu bisa digambarkan dengan jelas. Menulis itu tetap penting, bahkan dalam pengertian islam. Karena al-Qur’an bisa saja lenyap dari dunia ini, bila tidak ditulis. Hadits-hadits yang jumlahnya jutaan, selain dihafal juga ditulis oleh ulama-ulama. Mereka memahami, bahwa hafalan-hafalan yang berada di dalam fikirannya tentu harus diabadikan dalam bentuk tulisan, sehingga bisa digunakan bagi masyarakat awam...

10 Argumen Mengapa Jin Masuk Surga Layaknya Manusia

Berpijak dari nash al-Qur’an yang ramai diketahui oleh segenap muslim mengenai eksistensi manusia dan jin sebagai hamba yang wajib tunduk dan patuh, menyembah Allah swt. Oleh karena itu, sebagaimana manusia, jin juga mendapat perintah dari Allah swt. mereka juga tercakup dalam syariat para nabi dan kejahatan mereka pula layak mendapat hukuman. Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw. diutus kepada mereka sebagaimana diutus kepada manusia. Semua itu tidak diperselisihkan oleh ulama. Namun, perbedaan pendapat muncul dari pertanyaan, apakah jin akan masuk surga?. Mayoritas ulama berpendapat bahwa jin akan masuk surga atau pun neraka. Ada juga yang menyatakan bahwa pahala jin yang muslim hanyalah sebagai alat untuk menjauhkannya kepada neraka dan tidak akan masuk surga. Hal ini dikarenakan bahwa surga hanya diperuntukkan untuk Adam a.s. ini adalah pendapat imam abu hanifa rahimahullah wajhah. Para ulama yang menyatakan bahwa jin muslim akan masuk surga berpijak dari 10 argumen y...

Kisah Orang Terakhir yang Masuk Surga

Dari Hadist Shahih Muslim, diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda tentang kisah ini. Rasulullah saw bersabda: Orang yang terakhir masuk surga adalah seseorang yang berjalan di atas shirat al-mustaqim sekali, sedang ia berada di atas jahannam (neraka). dia akan jatuh sekali, dan dia akan terbakar oleh neraka sekali. Kemudian, ia berhasil menyeberang dan diselamatkan dari jurang neraka, ia berkata, “Terpujilah Dia yang telah menyelamatkanku darimu (neraka). Allah Swt. telah memberiku sesuatu yang tak pernah diberikan kepada orang lain selain aku.” Jadi ia menganggap bahwa dirinya sebagai orang yang paling beruntung. Setelah ia melewati shirat al-mustaqim, Allah Swt. menumbuhkan sebuah pohon untuknya. Jadi, ia memohon kepada Allah Swt. agar mendekatkannya kepada pohon tersebut, sehingga ia bisa berada dalam naungannya, ia bisa minum dengan airnya. Lalu, Allah menempatkannya di bawah pohon tersebut. Kemudian, Allah Swt. menumbuhkan po...