Gurat-gurat senyum, tergambar di wajah mereka Tidak sebenarnya, hanya tampias saja Sesuatu merundung Apatah! Melambai-melambai, ramai telapak tangan itu Berikut jari-jemarinya yang menjunjung Melepas kepergian “Selamat tinggal, ku lepas engkau dibawa angin dermaga” Sahut-sahut mereka begitu Hatinya pilu Bunyi mesin kapal menderu Seperti ikut dirundung Karena sebab ia Reruntuhan airmata ayah dan ibu bertebaran Para sanak saudara pula Dihempas pecah disibak pantai Nun jauh ke seberang daratan “Yang dilepas” akan mematuk rezeki Di tanah sendiri memang padi menguning Tapi mulut mereka dikunci Dilarang menyuap nasi ke mulut sendiri Di daratan ini Pendidikannya hanya mengaji Kitab-kitab bahkan sudah lusuh Tak terhitung berapa kali lembar-lembar itu dibolak-balik Tetapi dia pikir “Pendidikanku tak cukup hanya mengaji” Sebab di televisi, punya kedai kopi Sebuah pesawat antariksa dilepas ke ruang angkasa Robot-robot berg...
Tidak ada yang lebih indah melainkan ketika manusia mencintai Rabb-nya melebihi dunia ini dan segala isinya