aku, anak seorang ibu penjual jajanan di salah satu sekolah di pemkot lhokseumawe , , setiap jumat pagi, pagi-pagi sekali, aku harus pergi ke pasar membeli barang dagangan ibuku yang tidak terlalu banyak . . sepeda motorku ku bawa pelan, karena tidak sanggup menahan dinginnya uapan embun yang masih mengambang, , apalagi 2 hari ini hujan selalu turun . . sampai harus ku tahan gigilan tubuh . . ini. . di jumat pagi 4 april, di simpang 4 kota krung geukuh . . ada pemandangan yang berbeda, padahal mungkin itu selalu kulihat setiap pekan . . . aku menyelip sebuah sepeda tua berkeranjang, , setiurnya banyak bintik karat, , rodanya berputar lambat karena kayuhannya yang pelan .. dan laju sepeda motorku kulambatkan pula . . itu seorang ibu berseragam guru, , sosoknya sudah tampak tua untuk mengayuh sepeda . . ku anggap ia lebih layak diantar oleh anaknya yang mungkin sudah besar . . keheranan ini, membuatku berpikir bahwa : "mungkin sepeda itu punya sejarah panjang...
Tidak ada yang lebih indah melainkan ketika manusia mencintai Rabb-nya melebihi dunia ini dan segala isinya