Iqbal meramu postulat, “ Saya berbuat, karena itu saya ada (I act, therefore I exist), membedakannya dari pemikir Muslim terdahulu yang banyak terjebak kenikmatan asketisme . Dalam memandang wahdatul wujud , Iqbal mengistilahkannya dengan “kesadaran mistis”. Kesadaran mistis/ wahdatul wujud dalam pengertian Muhammad Iqbal adalah sebagai salah satu usaha yang dilakukan manusia dengan menafikan kehendak pribadi ketika mengidentifikasi dirinya dengan Tuhan. Hal ini menyebabkan, para praktisi aliran tasawuf ini merasakan bahwa segala unsur material adalah fana. Iqbal berargumen bahwa sikap menafikan diri bukanlah jalan untuk mencapai kesempurnaan diri. Ia memandang, bahwa pusat dan landasan organisasi manusia adalah ego yang dimaknai sebagai seluruh cakupan pemikiran dan kesadaran tenang kehidupan. Ia senantiasa bergerak di...
Tidak ada yang lebih indah melainkan ketika manusia mencintai Rabb-nya melebihi dunia ini dan segala isinya