Langsung ke konten utama

Hadith and Orientalists



Inevitable, that the words of the Prophet can be channeled properly up to the present times. All narration are a scientific process by conducting rigorous research and selectively to produce good results.
Although in the process, encountered a fake hadith transmission activity, but it can be overcome thanks to the critics of hadith by investigating ambiguity and irregularities contained in the hadith element. This occurs because of the interests of certain parties to achieve their goals. By relying on words of the prophet Muhammad as a supporting their argument, then their opinion or doctrine can be accepted easily by the Muslim community at that time.
An extraordinary appreciation must be given to the critics of hadith, who have filtered it with a particular approach so that the validity of a hadith is acceptable. But, unlike the case with critics saying that the hadith is an artificial the scholars of Islam and not from Prophet Muhammad SAW. it is a big lie.
The critics who conclude that all the hadith is a fake, -they came from all the Orientalis- is the actual subjects who deserves to be criticized. How did their research methods, whether the source used is comprehensive and objective? Because, if all the instruments and sources of research used correctly by the researcher, it can not be denied that the result is, the hadith is authentic and true comes from the prophet of Allah.
The Result of Orientalists critics has been clarified by the scholars of Islam, that the results of a study published by the orientalists, in fact, is not sufficient the condition to generate absolute data. Should be, in conducting the study, the researchers should be neutral and not take sides on any people so that the research results are objective.
Regardless of the purpose and intent of the Orientalists, no one can give an argument that all the hadith is a fake, if the research activities conducted in the proper manner and correctly. and in the end, Islam is the only one true religion, and provide a wide space for researchers to criticism. Increasingly researchers criticize every detail of Islam, they closer to the real truth. Wallahu a’lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis dan Bercerita

Pada dasarnya menulis adalah bercerita. Tidak jauh berbeda dengan berbicara. Hanya saja, diksi-diksi yang dikeluarkan itu tidak verbal. Tidak berkontak langsung dengan si pendengar. Karena itu ada kesemuan interaksi di dalam tulisan karena bercerita dengan cara menulis. Namun, karena menulis, suatu cerita jadi abadi. Selagi tulisan itu masih ada, masih bisa dibaca. Bercerita dengan menulis itu sebenarnya tidak buruk. ada orang-orang yang terbata-bata lidahnya ketika mengucap, lantas ia tutupi keterbataannya itu dengan menulis. Sehingga isi atau point yang ingin disampaikannya itu bisa digambarkan dengan jelas. Menulis itu tetap penting, bahkan dalam pengertian islam. Karena al-Qur’an bisa saja lenyap dari dunia ini, bila tidak ditulis. Hadits-hadits yang jumlahnya jutaan, selain dihafal juga ditulis oleh ulama-ulama. Mereka memahami, bahwa hafalan-hafalan yang berada di dalam fikirannya tentu harus diabadikan dalam bentuk tulisan, sehingga bisa digunakan bagi masyarakat awam...

10 Argumen Mengapa Jin Masuk Surga Layaknya Manusia

Berpijak dari nash al-Qur’an yang ramai diketahui oleh segenap muslim mengenai eksistensi manusia dan jin sebagai hamba yang wajib tunduk dan patuh, menyembah Allah swt. Oleh karena itu, sebagaimana manusia, jin juga mendapat perintah dari Allah swt. mereka juga tercakup dalam syariat para nabi dan kejahatan mereka pula layak mendapat hukuman. Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw. diutus kepada mereka sebagaimana diutus kepada manusia. Semua itu tidak diperselisihkan oleh ulama. Namun, perbedaan pendapat muncul dari pertanyaan, apakah jin akan masuk surga?. Mayoritas ulama berpendapat bahwa jin akan masuk surga atau pun neraka. Ada juga yang menyatakan bahwa pahala jin yang muslim hanyalah sebagai alat untuk menjauhkannya kepada neraka dan tidak akan masuk surga. Hal ini dikarenakan bahwa surga hanya diperuntukkan untuk Adam a.s. ini adalah pendapat imam abu hanifa rahimahullah wajhah. Para ulama yang menyatakan bahwa jin muslim akan masuk surga berpijak dari 10 argumen y...

Kisah Orang Terakhir yang Masuk Surga

Dari Hadist Shahih Muslim, diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda tentang kisah ini. Rasulullah saw bersabda: Orang yang terakhir masuk surga adalah seseorang yang berjalan di atas shirat al-mustaqim sekali, sedang ia berada di atas jahannam (neraka). dia akan jatuh sekali, dan dia akan terbakar oleh neraka sekali. Kemudian, ia berhasil menyeberang dan diselamatkan dari jurang neraka, ia berkata, “Terpujilah Dia yang telah menyelamatkanku darimu (neraka). Allah Swt. telah memberiku sesuatu yang tak pernah diberikan kepada orang lain selain aku.” Jadi ia menganggap bahwa dirinya sebagai orang yang paling beruntung. Setelah ia melewati shirat al-mustaqim, Allah Swt. menumbuhkan sebuah pohon untuknya. Jadi, ia memohon kepada Allah Swt. agar mendekatkannya kepada pohon tersebut, sehingga ia bisa berada dalam naungannya, ia bisa minum dengan airnya. Lalu, Allah menempatkannya di bawah pohon tersebut. Kemudian, Allah Swt. menumbuhkan po...