Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

RADAR

Radar, masyarakat awam memahaminya sebagai sebuah sinyal untuk melacak suatu benda dari kejauhan. Banyak ditemui di film-film, contoh visualnya biasa dapat dilihat di kapal laut atau kapal selam. Juga di pesawat. Apalagi sekarang sudah ada pesawat mata-mata. Anti radar. Wah. Bingung, gimana cara buatnya? Tapi, radar yang jadi judul di artikel ini bukan seperti contoh yang disebutkan di atas. Melainkan radar yang ada di manusia. Tidak pakai mesin besi pemancar sinyal, penangkap sinyal atau monitor untuk memantaunya. Radar ini lebih bersifat abstrak. Sesuatu yang ada di dalam “sini”. Bingung kan? Sama . Hehe. Radar yang mesinnya abstrak ini jika dipanjangkan kalimatnya menjadi, “kontak batin”. Yaitu sebuah fenomena yang bisa jadi pernah dirasakan semua manusia. Biasanya itu terjalin karena ada ikatan sedarah. Seperti orang tua dengan anak atau sebaliknya, seseorang dengan saudaranya atau kerabatnya. Jelasnya, si A akan merasakan apa yang dirasakan si B dalam waktu yang bersa...

Kata-Kata dan Perasaan

Banyak hal yang tidak bisa diungkapkan dalam hidup ini. Apalagi bagi tipikal orang yang cenderung pendiam atau tidak mahir mengungkapkan maksud perasaannya dengan sempurna, sehingga maksudnya sulit untuk dapat diterima dengan utuh oleh si pendengar. Itu lumrah terjadi bagi sebagian orang, memang tidak semuanya. Kita tidak bisa menyangkal, bahwa kata-kata yang keluar dari komponen alat bicara kita adalah ekspresi dari perasaan yang menetap di dalam sanubari. Bahwa kata-kata seorang guru yang keluar ketika mengajarkan suatu bidang ilmu kepada anak didiknya merupakan ekspresi perasaannya yang berhasrat untuk mengajari. Bahwa seorang ibu yang memarahi anaknya karena berbuat salah, merupakan ekspresi kekesalan hatinya karena perbuatan anaknya tersebut. Bahwa seorang nelayan bernyanyi sambil memancing ikan di atas perahu, karena hatinya sedang cerah, secerah langit laut, tak diganggu angin riuh nan kencang. Sekilas, kita bisa menilai, bahwa perasaan itu bisa dengan serta merta dapat d...
        Takkan ada yang lebih indah, selain memuja dan mengabarkan ini kepadamu Ya Allah. Wahai yang Maha Agung, Maha Bijaksana, Maha Pemberi, Maha Mengetahui, Maha Pengasih, Maha Penyayang. Engkaulah peganganku, tumpuanku, pelindungku, penguasa jasad dan hatiku. Pegangi aku Ya Rahman, naungi aku dengan kasih sayang-Mu yang Rahim. Ya Wadud, lindungilah jasad dan hatiku. Sungguh Aku telah berserah diri kepada apa pun yang telah Engkau tetapkan. Cenderungilah hati ini dengan ketetapan agama-Mu yang benar, jangan Engkau bolak-balikkan ia. Bimbinglah aku Ya Rabb, tunjuki aku jalan yang lurus dan benar.      Ya Allah Ya Tuhanku, begitu rusaknya ingatan ini untuk mengingat segala nikmat yang telah Engkau berikan. Begitu banyak dosa yang telah ku buat, ampuni aku Ya Allah, atas semua kekurangan ini. Ampuni aku Ya Allah atas semua kekurangan ini, ampuni aku Ya Allah atas kekurangan ini.        Ya Allah Ya Tuhanku. Aku tau semua yang E...

KAYUHAN TAK SEMPURNA:‎ ‎(Analogi Nilai 1 Sampai 9 dari Angka 10)‎

‎** 1 **‎ Kampus Kumuh Di lantai tiga, ada empat ruangan yang berjejer dengan masing-‎masing dua daun pintu. Cat dindingnya mulai lapuk dan terkelupas. ‎Kursi senyawa meja tampak berserakan di dalam ruang. Banyak guratan ‎stip-X di atasnya, bahkan di dinding. Kebanyakan tentang pernyataan ‎cinta, konsep jawaban untuk ujian final sampai pola gambar tak jelas. ‎seperti ekspresi dari rasa bosan, renungan buram dan hal rumit lainnya.‎ Sepanjang lorongnya berserakan sampah. Kertas-kertas yang ‎diremas padat, bungkus makanan, sampai puntung rokok. Belum lagi ‎beratus helaian daun kering yang terbang dibawa angin. Suasananya ‎tidak bagus, bahkan terasa mistis kala sinar senja mulai menyingsing.‎ Itu kampus Ajar. Walaupun seperti rumah sakit jiwa. Bukan. ‎Bahkan rumah sakit jiwa tidak seperti itu. Namun dengan serta merta ‎harus diterima. Coretan nakal para mahasiswa di dinding dan kursi meja ‎adalah seni lukis langka yang tidak pernah ditemukan di tempat ‎manapun. Kertas ya...